SEMARANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang bersama BNPB dan komunitas relawan mendirikan posko mudik di kawasan Gombel, Semarang, berkapasitas parkir sekitar 100 sepeda motor.
“Kantong parkir untuk roda dua kurang lebih 100 motor cukup,” kata Kepala BPBD Kota Semarang Endro P Martanto saat pembukaan Posko Terpadu Kemanusiaan Arus Mudik Lebaran 2024 di kawasan Gombel, Semarang, Rabu.
Posko tersebut menyediakan tenda utama untuk beristirahat dengan kapasitas sekitar 30 tempat tidur, toilet portabel, mushalla, dapur umum, dan mobil ambulans untuk keperluan medis.
“Kami menyediakan (posko, red.) sebagai tempat beristirahat. Pada prinsipnya cukup layak. Dapur umum ‘stay’ 24 jam ada kopi, teh panas, snack, dan makanan seadanya. Ada juga pijat elektrik,” katanya.
Menurut dia, posko tersebut dimaksudkan untuk menyediakan tempat beristirahat bagi pemudik, terutama yang menggunakan sepeda motor yang akan menuju ke selatan atau arah Solo Raya.
Ia menjelaskan pemilihan lokasi tersebut karena kawasan Gombel Semarang menjadi jalur yang dilewati pemudik, terutama menggunakan sepeda motor yang menuju ke arah selatan, yakni Solo Raya.
“Kalau roda empat kebanyakan sudah melintas lewat tol. Untuk arah selatan, ke Solo Raya, kebanyakan lewat sini (Gombel, red.). Kemungkinan, mulai tanggal 5 April malam,” katanya.
Diakuinya, memang sudah ada imbauan dari Kementerian Perhubungan untuk tidak mudik menggunakan sepeda motor karena ada program mudik gratis, tetapi pada praktiknya masih banyak yang mudik dengan motor.
Yang jelas, kata dia, BPBD memiliki misi utama bergerak di bidang kemanusiaan yang tidak hanya tercakup pada bencana alam, namun ada fungsi sosial, seperti pelayanan saat arus mudik dan balik Lebaran.
“Di saat tidak ada bencana, kami mulai fokus bersama instansi lain bergerak bersama, dan kebetulan dukungan komunitas relawan di Semarang luar biasa untuk (pendirian) posko ini,” kata Endro.
Posko mudik tersebut dibuka 3-16 April 2024 dengan 15 petugas setiap hari berjaga sesuai standar operasional prosedur (SOP), terdiri atas tujuh petugas BPBD Kota Semarang dan delapan relawan.(ant)