SEMARANG – BPJS Kesehatan kembali menyiapkan posko mudik gratis mulai tanggal 5-9 April 2024 bagi pemudik maupun masyarakat luas dengan lokasi di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur; Pelabuhan Merak, Banten; Rest Area Tol KM 88A, Purwakarta; Rest Area Tol Ungaran KM 429A, Jawa Tengah; Terminal Purabaya, Sidoarjo; dan Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar.
Peresmian Posko Mudik BPJS Kesehatan di Rest Area KM 429A Ungaran, dilakukan oleh Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan Lily Kresnowati, pada Jumat (5/4). Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyematan id card bagi para petugas posko.
“Posko Mudik Lebaran disediakan tanggal 5-9 April dan kami menyediakan posko saat arus balik di Rest Area Banjaratma KM 260B, Brebes pada 13-15 April 2024. Masyarakat yang sedang mudik, silakan mampir. Selain layanan pemeriksaan kesehatan gratis, kami juga menyediakan fasilitas pijat relaksasi bagi pemudik,” kata Lily.
Selain bisa memanfaatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis dan fasilitas relaksasi, tambah Lily, di Posko Mudik BPJS Kesehatan, pemudik juga bisa mendapatkan layanan lain seperti konsultasi kesehatan, penyediaan obat-obatan, pemberian tindakan sederhana yang bersifat emergency hingga pemberian rujukan bila diperlukan.
Selain itu, terdapat ambulans yang bisa digunakan untuk mengantar pemudik ke rumah sakit apabila yang bersangkutan harus segera mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Para pemudik yang singgah di posko tersebut juga bisa menikmati takjil gratis yang disediakan.
“Seluruh pelayanan dan fasilitas di Posko Mudik BPJS Kesehatan ini bisa dinikmati secara gratis, jadi jangan sungkan untuk memanfaatkannya. Posko Mudik BPJS Kesehatan akan beroperasi selama 24 jam penuh, terbagi atas tiga tim yang bertugas secara bergantian setiap delapan jam. Masing-masing tim tersebut terdiri atas dua orang petugas BPJS Kesehatan, satu orang dokter, dua orang paramedis, dan satu pengemudi ambulans,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Lily juga mengingatkan para pemudik agar memastikan status kepesertaan JKN mereka aktif, sehingga apabila jatuh sakit atau memerlukan layanan kesehatan saat perjalanan, mereka dapat mengakses layanan JKN tanpa terkendala. Peserta JKN yang sedang mudik dapat mengakses layanan rawat jalan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) lain paling banyak tiga kali kunjungan dalam waktu satu bulan.
Dalam kondisi darurat, peserta JKN bisa langsung mengunjungi rumah sakit terdekat tanpa perlu rujukan. Daftar fasilitas kesehatan terdekat yang tetap beroperasi selama cuti bersama dan libur Lebaran tahun 2024 dapat diakses masyarakat melalui Aplikasi Mobile JKN atau BPJS Kesehatan Care Center 165.
Di Posko Mudik BPJS Kesehatan ini, tambah Lily, pihaknya juga berupaya melakukan sosialisasi dan edukasi kepada pemudik mengenai berbagai hal seputar Program JKN. Termasuk kanal-kanal digital yang disediakan BPJS Kesehatan untuk memudahkan urusan masyarakat, seperti Aplikasi Mobile JKN dan Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA).
Di PANDAWA juga tersedia layanan informasi dan pengaduan. Kami juga jelaskan kepada pemudik mengenai fitur-fitur Aplikasi Mobile JKN seperti telekonsultasi, antrean online, informasi ketersediaan kamar, skrining riwayat kesehatan, i-Care JKN, dan sebagainya. Harapan kami tentu informasi tersebut bisa dipahami dan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pemudik.
Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang Djarot Supriyoto yang hadir dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi atas hadirnya Posko Mudik BPJS Kesehatan di Rest Area KM 429A Ungaran karena dapat memberikan kepastian layanan kesehatan bagi masyarakat khususnya pemudik. Hal ini juga sebagai antisipasi dan kesiapan menghadapi jumlah pemudik yang diprediksi meningkat di tahun ini.
“Berkolaborasi dengan fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Semarang, kami ingin memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Hadirnya Posko Mudik BPJS Kesehatan ini diharapkan menambah kenyamanan pemudik dalam melaksanakan perjalanan ke kampung halaman,” ujarnya.
Terkait kesiapan menjelang masa mudik lebaran, Djarot menjelaskan jika pihaknya juga menyiapkan beberapa alternatif. Salah satunya dengan membuat rekayasa lalu lintas di jalan-jalan konvensional. Meskipun minat masyarakat mulai menurun, tetapi tetap harus dipersiapkan manakala terjadi lonjakan pengguna jalan tol yang mengakibatkan kemacetan.
“Pasti alternatifnya adalah dialihkan ke jalan-jalan konvensional sehingga tetap harus kita siapkan. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengatur rekayasa lalu lintasnya. Pada prinsipnya kami ingin masyarakat dan pemudik ini merasa nyaman,” tutup Djarot.(ant)