JAKARTA – Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) menyebut kunjungannya ke pemakaman pemimpin kelompok pejuang Palestina, Hamas, Ismail Haniyeh di Doha, Qatar, pada Jumat (2/8) demi kedamaian bersama.
“Saya kan berteman dengan mereka semua, jadi kita berusaha supaya ada kedamaian bersama, artinya mengakhiri perang,” kata JK ditemui di Jakarta, Senin.
Ia menegaskan masyarakat tidak akan bisa berbuat apa-apa tanpa perdamaian, sehingga konflik antaragama harus diakhiri.
“Masyarakat tidak akan bisa berbuat apa-apa (jika konflik terus ada), kesejahteraan, keikhlasan, kehidupan beragama, tidak akan tercapai kalau tidak damai,” ujar JK.
Sebelumnya, JK bertolak ke Qatar pada Kamis (1/8) untuk menghadiri pemakaman Ismail Haniyeh.
“Ini memenuhi harapan agar mengirimkan delegasi Indonesia ke sana dan kami diundang menghadiri pemakaman almarhum Ismail Haniyeh,” kata JK dalam keterangan sebelum berangkat.
Pemimpin Hamas itu gugur bersama ajudannya akibat serangan rudal yang menargetkan kediamannya di Teheran utara, Iran, sekitar pada Rabu (31/7).
Sejumlah pejabat pemerintah, anggota DPR RI, dan tokoh-tokoh nasional lain Indonesia bersama Duta Besar Palestina untuk RI Zuhair Al-Shun juga menggelar Shalat Gaib di Masjid Istiqlal Jakarta pada Jumat (2/8) bagi mendiang Ismail Haniyeh yang tewas dalam serangan Israel.
Ribuan jamaah Istiqlal bersama-sama melaksanakan Shalat Gaib itu untuk mendiang kepala biro politik kelompok perjuangan Palestina Hamas, Ismail Abdul Salam Haniyeh, yang dipimpin langsung Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, kita semua berduka, dan atas nama pribadi saya mengucapkan bela sungkawa mendalam atas musibah atau upaya yang telah dilakukan Zionis Israel yang menyebabkan kematian Almarhum Al-Maghfurlah Ismail Abdul Salam Haniyeh yang kita kenal sebagai mantan Perdana Menteri Palestina yang wafat pada 31 Juli akibat serangan roket Zionis Israel,” kata Nasaruddin Umar di Jakarta, Jumat. (ANTARA)