Kejati Jatim: INKA Habiskan Rp 28 Miliar Dalam Proyek Fiktif Kongo

SURABAYA – Penyidik Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (Kejati Jatim) menemukan sejumlah uang yang dikeluarkan oleh PT Industri Kereta Api (INKA) dan tidak ada peruntukannya mencapai sekitar Rp28 miliar terkait proyek fiktif di Republik Demkoratik Kongo.

Namun, Kepala Kejati (Kajati) Jatim Mia Amiati menyatakan masih menunggu hasil audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk menentukan kerugian negara dalam perkara ini.

“Kejati Jatim memiliki enam orang auditor dari bidang pengawasan yang bersertifikasi. Sebenarnya dalam melakukan perhitungan kerugian sudah sah menurut hukum acara. Tapi kami lebih mengutamakan hasil perhitungan dari BPKP,” katanya kepada wartawan usai memperingati Hari Bhakti Adhyaksa ke-64 di Surabaya, Senin (22/7).

Perkara dugaan korupsi ini berawal di tahun 2020 saat PT INKA berencana mengerjakan rekayasa, pengadaan dan konstruksi (EPC) proyek transportasi dan prasarana kereta api di Kongo dengan difasilitasi oleh sebuah perusahaan asing.

Berikut salah satu berita yang muncul di media massa saat itu:

Jakarta (ANTARA) – PT INKA (Persero) akan menggarap proyek berskala besar di Republik Demokratik Kongo berupa pengerjaan kereta api, kereta barang, termasuk kereta rel listrik (KRL).

INKA bersama TSG Global Holdings akan berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur kereta sepanjang 1.700 kilometer, pembelian rolling stock, hingga kereta ringan (light rail transit/LRT) dari kota ke bandara di negara Afrika tersebut.

“Ada sekitar 176 kereta, kemudian infrastruktur rel serta pembangunan jaringan kereta listrik,” kata Direktur Utama INKA Budi Noviantoro di Jakarta, Rabu.

Guna menekan efisiensi, sejumlah kereta seperti kereta barang akan dirangkai di Kongo, sehingga biaya pengiriman lebih murah, katanya.

Sedangkan kereta api akan dirangkai di Indonesia dan sepaket pengiriman dengan lokomotif yang siap dipakai di Kongo.

Tempat perakitan kereta di Kongo nantinya juga akan dijadikan depo-depo kereta yang belum banyak tersedia di negara tersebut.

Sementara di sektor penerbangan, TSG Global Holdings bersama PT Merpati Nusantara Airlines akan menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan penerbangan di Afrika, khususnya Kongo, untuk membuka rute pengangkutan kargo Indonesia-Afrika.

Termasuk juga kerja sama dalam maintenance  repair and overhaul (MRO) dan training centre.

Adapun TSG Global Holdings juga akan melakukan kerja sama dalam pembelian pesawat NC 212i buatan PT Dirgantara Indonesia.

Menurut Rubar Sandi selaku CEO TSG Global Holdings, pihaknya memilih mengembangkan bisnis ke Republik Demokratik Kongo karena  memang saat ini beberapa investor AS sedang membuat target investasi di Asia Tenggara dan Afrika, terlebih Pemerintah AS memberikan dukungan penuh kepada investor yang memiliki rencana investasi di Asia Tenggara dan Afrika.

“Kenapa kami memilih berkolaborasi dengan perusahaan Indonesia, karena Indonesia adalah negara terbesar, yang telah menggelar Indonesia-Africa Forum pada 2018 dan Asia Africa Infrastructure Dialogue pada 2019. Maka dari itu TSG sangat tertarik untuk bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan Indonesia, baik BUMN maupun swasta,” tuturnya.

Selain BUMN, TSG bersama lima perusahaan swasta Indonesia juga turut mengembangkan sektor lainnya di Kongo.

PT WMU akan mengembangkan peternakan unggas dengan teknologi terbarukan, PT NPN membangun pabrik pakan ternak, PT NAS untuk pengadaan stok minyak sawit, PT LMP Property & Construction akan melakukan pengembangan kota satelit di beberapa provinsi, dan PT ABP akan mengembangkan bisnis transportasi laut dan sungai di wilayah Kongo.

Rubar berharap kolaborasi ini dapat memberikan manfaat besar bagi kemajuan pembangunan Republik Demokratik Kongo, dan perusahaan-perusahaan Indonesia, sekaligus menjadi langkah nyata atas hubungan baik antara Indonesia dengan Afrika.

“Dengan adanya kolaborasi ini, ke depan akan lebih banyak lagi kegiatan bisnis antara perusahaan Amerika dengan perusahaan Indonesia, baik untuk kegiatan bisnis di Indonesia sendiri maupun di luar negeri,” katanya. (Antara)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments