JAKARTA – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memaparkan manfaat yang akan diperoleh apabila Indonesia ikut mengirimkan pasukan dalam operasi pemeliharaan perdamaian dunia di Gaza, Palestina, atas nama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Pengiriman pasukan perdamaian atas nama PBB ke Palestina memiliki manfaat bagi Indonesia,” kata Agus saat rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, Jakarta, Kamis.
Pertama, pengakuan internasional atas kontribusi pasukan penjaga perdamaian dapat meningkatkan reputasi dan posisi Indonesia di komunitas internasional.
“Kehadiran TNI merupakan wujud dari penguatan diplomasi sesuai visi TNI yang prima, yang tertuang dalam pokok-pokok kebijakan Panglima TNI tahun 2024,” ujarnya.
Kedua, partisipasi dalam pasukan penjaga perdamaian dapat memberikan pelatihan dan pengalaman berharga bagi pasukan TNI sehingga dapat membantu meningkatkan kemampuan militer.
Ketiga, dapat memberikan akses terhadap peralatan dan sumber daya yang mungkin tidak tersedia bagi suatu negara, seperti transportasi, peralatan komunikasi, dan persediaan medis.
Keempat, pengiriman pasukan lebih efisien melalui cost sharing (berbagi biaya) dengan negara mitra.
Kelima, manfaat utama dari partisipasi dalam pasukan penjaga perdamaian adalah kontribusi terhadap perdamaian dan keamanan dengan membantu menjaga stabilitas di zona konflik.
“Pasukan penjaga perdamaian dapat membantu mencegah penyebaran kekerasan, serta meningkatkan perdamaian dan keamanan,” ucapnya.
Dia pun mengatakan bahwa pengiriman pasukan perdamaian Indonesia ke Gaza masih menunggu resolusi dan mandat dari PBB terlebih dahulu. Meski demikian, dia menyebut bahwa Mabes TNI telah menyiapkan pasukan dengan ketentuan pledging (komitmen) ke PBB.
“Pengusulan Indonesia untuk berpartisipasi dalam operasi pemeliharaan perdamaian dunia di Palestina sebanyak 650 orang saat ini telah masuk dalam proses pendaftaran tingkat atau level 1. Apabila mandat PBB tentang pergelaran operasi pemeliharaan perdamaian dunia di Palestina keluar maka pemerintah akan meneruskan usulan tersebut untuk proses selanjutnya ke tingkat atau level 2,” tuturnya.
TNI, tambah dia, juga telah siap dengan pengiriman rumah sakit lapangan (rumkitlap) dan kapal rumah sakit yang keberangkatannya menunggu keputusan pemerintah.
“Pada kesempatan ini mohon DPR memberikan dukungan untuk terlaksananya pengiriman pasukan dan rumkitlap sebagai wujud diplomasi militer,” kata Agus. (*)