JAKARTA – Prabowo Subianto, presiden terpilih untuk periode 2024-2029, turut mengomentari tingginya Uang Kuliah Tunggal (UKT) di sejumlah perguruan tinggi negeri di Indonesia.
Menurutnya, tingginya tarif UKT saat ini merupakan kesalahan besar yang dilakukan perguruan tinggi. Ia menganggap, kampus yang dibangun dengan uang rakyat seharusnya memberi tarif kuliah rendah atau bahkan gratis.
“Seharusnya biaya pendidikan itu adalah tanggung jawab negara dan seharusnya memang gratis,” ujar Prabowo dalam wawancara bersama TV One, dikutip Jumat (24/5/2024) sebagaimana dilansir CNN Indonesia.
“SD, SMP, SMA, sekolah kejuruan, dan sebagainya. Kalau untuk khusus perguruan tinggi tentunya ini harus bagi mereka yang lulus ujian akademis untuk masuk perguruan tinggi, itu menurut saya harus tidak boleh, ini terutama di universitas negeri yang dibangun oleh uang rakyat, APBN, itu tidak boleh biayanya tinggi. Kalau bisa biaya minim, kalau perlu ya gratis,” lanjutnya.
Saat masa kepemimpinannya kelak setelah resmi dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia pada Oktober 2024, Prabowo berjanji akan bekerja keras merealisasikan pendidikan tinggi gratis bagi para mahasiswa tanah air.
a pun mengungkit kondisi biaya kuliah saat sebelum adanya era reformasi pada 1998 yang sangat terjangkau bagi masyarakat. Bahkan, ia mengklaim menyaksikan anak petani saat itu bisa masuk jurusan kedokteran maupun insinyur.
Namun, seiring berjalannya waktu dan terjadi pergeseran ideologi pembangunan dengan masuknya fenomena liberalisasi, ia mengatakan semua urusan diserahkan kepada sistem pasar, bahkan untuk pendidikan. Padahal pendidikan rakyat ia anggap merupakan kewajiban negara.
“Tentunya kita harus mungkin mengalami proses, di mana kita, justru apa yang pemerintah sekarang di bawah Presiden Jokowi mencanangkan hilirisasi dan sebagainya untuk kita dapat nilai tambah dari semua resources kita, nilai tambah ini untuk memperbaiki pendidikan dan kesehatan kita,” ucap Prabowo.
“Masalahnya adalah kita harus berjuang keras untuk menghentikan kebocoran-kebocoran itu,” lanjut dia. (CNBN)